[Humas BBSPJIKFK ; 6 November 2024] Sebagai salah satu unit kerja dibawah Kementerian Perindustrian, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan (BBSPJIKFK) memiliki tugas dan fungsi dalam mendukung perkembangan industri menghasilkan produk yang berdaya saing dan bernilai tinggi, termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Pada Selasa (6/11) lalu, BBSPJIKFK menerima kunjungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten (Disperindagkab) Kerinci yang membawa serta mitra IKMnya yaitu produk Khas Kerinci, Dodol Kentang. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mencari solusi terkait permasalahan yang dihadapi oleh IKM Dodol Kentang terkait dengan kemasan produk.
“Dodol Kentang merupakan produk khas dari Kabupaten Kerinci, kami membuat produk ini untuk memanfaatkan hasil pertanian utama di Kerinci yaitu kentang sekaligus menjadikan produk ini sebagai icon oleh oleh daerah ini” ungkap Kepala Bidang Perindustrian Disperindagkab Kerinci, Ruswan.
Dalam kunjungan ini, Disperindagkab Kerinci membawa 3 IKM dodol kentang binaan mereka. Setelah menjelaskan proses produksi dan cara pengemasan dodol kentang, mereka juga menyampaikan permasalahan mereka yaitu usia produk yang saat ini hanya dapat bertahan selama 3 bulan saja dan ingin mendapatkan solusi untuk memperpanjang usia simpan produk serta membuat kemasan yang lebih baik.
Ketua tim Konsultasi dan Pendampingan Industri BBSPJIKFK, Rahyani Ermawati menyampaikan bahwa BBSPJIKFK telah melakukan berbagai kerjasama terkait pendampingan dan konsultasi pengemasan dengan beberapa Dinas di berbagai wilayah Indonesia. “ Untuk tahun ini kerjasam dengan dinas yang kami lakukan adalah dengan Dinas Kabupaten Bima, Dinas Kabupaten Manggarai, Dinas Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Dinas Kota Semarang” ujar Rahyani. Selain itu Rahyani juga menyampaikan bahwa teknik kemasan dan cara pengolahan produk dapat berpengaruh terhadap daya tahan produk sehingga dapat memperpanjang usia simpan produk.
Hal ini ditegaskan kembali oleh Evana Yuanita selaku Pembina Industri BBSPJIKFK yang menyampaikan bahwa sebaiknya produk diuji terlebih dahulu untuk dapat menentukan kadar airnya setelah itu dapat dicari solusi untuk bahan kemasan yang lebih baik. Dalam pengolahannya, Evana juga menyampaikan penggunaan teknis produksi dan peralatan juga harus dipertimbangkan dengan baik untuk meminimalisir kontaminasi mikroba saat pembuatan produk. “Pemilihan material peralatan sebaiknya dipertimbangkan untuk dapat mengurangi kontaminasi saat produksi. Material seperti staninless steel, contohnya, dapat membantu proses pengeringan dodol lebih efektif serta mudah dibersihkan sehingga mengurangi potensi kontaminasi. Sedangkan untuk pengemasan bisa ditambahkan sealing untuk mengurangi kontaminasi dengan udara sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk” jelas Evana.
Pada acara tersebut, tim Pendampingan Industri BBSPJIKFK memberikan beberapa solusi dan masukan terkait dengan kemasan produk dalam memperpanjang umur simpan serta untuk memberikan nilai tambah pada produk. Agustina Arianita, selaku Pembina Industri BBSPJIKFK dan juga bagian dari tim pendampingan menyampaikan bahwa kemasan tidak hanya sebagai pelindung produk namun juga sebaiknya dimanfaatkan bagi perusahaan dalam menyampaikan informasi tentang produk kepada konsumennya sehingga dapat meningkatkan nilai produk di mata konsumen. “Sebaiknya dalam kemasan juga dicantumkan berbagai informasi produk yang dapat menarik perhatian konsumen seperti: rasa, kandungan bahan, panduan penyimpanan, dan keunggulan produk, contohnya label halal jika sudah punya dapat dicantumkan pada produk.” Ujar Agustina.
Setelah sesi diskusi, rombongan Disperindagkab Kerinci diajak untuk melihat berbagai peralatan kemasan yang ada di rumah inovasi kemasan BBSPJIKFK untuk dijelaskan mengenai penggunaan peralatan kemasan tersebut. Ruswan menambahkan bahwa Disperindagkab Kerinci juga memiliki fasilitas Rumah Kemasan yang saat ini masih belum beroperasi secara optimal, serta berencana untuk dapat bekerja sama dengan BBSPJIKFK untuk dapat meningkatkan kompetensi SDM mereka dalam kemasan.
Hal ini disambut baik oleh BBSPJIKFK yang juga mengharapkan kerjasama dengan Dinas Kerinci juga dapat terwujud sehingga dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan IKM di daerah tersebut.
Saat ini jasa konsultasi dan pendampingan BBSPJIKFK telah melayani berbagai konsumen dari berbagai jenis mulai dari IKM, Industri Besar, dan Dinas di daerah. Pendampingan yang telah dilakukan meliputi pendampingan untuk permasalahan kemasan, teknologi produksi, peningkatan kompetensi teknis untuk personil Industri dan lainnya.
Informasi mengenai lingkup kegiatan konsultasi dan pendampingan dapat diakses pada website: bbkk.kemenperin.go.id untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Layanan Pelanggan BBSPJIKFK (Customer Relation).
#LayanaKonsultasidanpendampinganBBSPJIKFK
#LSPRoBBSPJIKFK
#JagaIndustri
#BBKFK_Cekatan