Berita

KOLABORASI UNIT KEMENPERIN DUKUNG KOMPETENSI SDM INDUSTRI MOROWALI

KOLABORASI UNIT KEMENPERIN DUKUNG KOMPETENSI SDM INDUSTRI MOROWALI

[Humas BBSPJIKFK, 13 Juni 2025] Pembangunan industri Indonesia tidak hanya bertumpu pada investasi dan teknologi, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia. Kementerian Perindustrian melalui Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) menargetkan Indonesia menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan upaya bersama yang konsisten dan terstruktur dalam membangun SDM industri yang terampil, adaptif terhadap teknologi, dan mampu menjawab tantangan global.

Sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam memperluas jangkauan program pelatihan dan pengembangan SDM ke wilayah-wilayah potensial, seperti Morowali, yang tengah tumbuh menjadi pusat industri baru di Indonesia. Kolaborasi lintas institusi ini juga menjadi Langkah nyata pemerintah dalam mewujukan komitmen mendorong perkembangan industri kecil dan menengah yang inklusif dan berkelanjutan.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Kabupaten Morowali bekerja sama dalam peningkatan Kompetensi SDM Industri di Morowali melalui kegiatan Pelatihan Proses Manufaktur Logam Berbasis Kompetensi untuk para calon operator UPT Sentra IKM Logam Kabupaten Marowali.

Pelaksanaan kegiatan tersebut menemui tantangan dalam administrasi pengelolaan anggaran. Untuk itu, Kementerian Perindustrian mengkolaborasikan unit unit dibawahya yaitu Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta yang merupakan salah satu unit dibawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) dan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJIKFK) yang merupakan salah satu Unit Pelayanan Teknis di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI).

Kolaborasi ini memungkinkan penyelarasan antara mandat pusat dan kebutuhan daerah, terutama melalui dukungan anggaran dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Morowali serta pelaksanaan teknis oleh BDI Jakarta. BBSPJIKFK, sebagai unit kerja dengan status Badan Layanan Umum (BLU), berperan sebagai penghubung administratif agar program dapat berjalan efisien tanpa terkendala regulasi.

Kepala BBSPJIKFK, Siti Rohmah Siregar menyatakan bahwa pihaknya senang dapat mendukung menjadi fasilitator dalam mewujudkan Kerjasama ini. “Inilah wujud nyata dari peran BLU: menjadi solusi, mempercepat layanan, dan memastikan program-program strategis pemerintah tetap berjalan untuk kepentingan masyarakat luas.” tegas Siti dalam acara Pembukaan Diklat Proses Manufaktur Logam Bagi Calon Operator UPT Sentra IKM Logam Kabupaten Morowali di kantor BDI Jakarta pada Jumat (6/13) lalu.

Siti menambahkan, disamping Sebagai Balai Besar yang memiliki mandat pengembangan kompetensi di sektor kimia, farmasi, dan kemasan, BBSPJIKFK juga telah menjalin berbagai kerja sama lintas daerah, yaitu dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manggarai, Disperindag Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lombok), Desprindag Kabupaten Bima, serta Disperindag Provinsi Jawa Tengah dalam pengembangan IKM dan peningkatan kapasitas SDM industri daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaeni menyampaikan harapannya agar Kerjasama antar instansi pemerintah semacam ini dapat diperkuat dan diperluas dengan menjangkau Dinas dari daerah lainnya dalam meningkatkan kompetensi SDM industri di berbagai daerah. “Pelatihan seperti ini merupakan langkah nyata kepedulian pemerintah daerah untuk membangun ekosistem industri yang kuat dan berdaya saing di daerahnya” tegasnya.

Acara pembukaan pelatihan ini  juga dihadiri oleh Sekretaris BSKJI, Sekretaris BPSDMI, serta rombongan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten (Disperindag Kab.) Morowali. Hadir mewakili Kepala Dinas yang berhalangan hadir, Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Morowali, Zafitri Zainuddin menyambut baik Kerjasama ini dan menyampaikan bahwa perkembangan Industri yang pesat di Morowali saat ini Sebagian besar masih berfokus ke hulu dan perlu untuk dilakukan pengembangan Industri ke hilir dimana Masyarakat lokal setempat bisa ikut mengambil peran. “Untuk itu peningkatan kompetensi menjadi sangat penting untuk dilakukan” ujar Zafitri.

Acara tersebut diikuti dengan penandatanganan Kontrak Kerjasama antara Disperindag Kab. Morowali dengan BBSPJIKFK dan BDI Jakarta disaksikan oleh Sekretaris BSKJI dan Sekretaris BPSDMI. Rencananya akan ada beberapa pelatihan lanjutan dari Disperindag Kab. Morowali yang akan dilakukan oleh BDI Jakarta pada tahun ini. [FS]

 

 

Share: