Berita

“HOUSE OF WELLNESS” BBSPJIKFK KEMENPERIN SEBAGAI “CENTHINI” OBAT MODERN ASLI INDONESIA

“HOUSE OF WELLNESS” BBSPJIKFK KEMENPERIN SEBAGAI “CENTHINI” OBAT MODERN ASLI INDONESIA

[Humas BBSPJIKFK ; 18 September 2023] Pada Kamis (14/09), Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi dan Kemasan atau BBSPJIKFK, telah menggelar acara Peluncuran Fasilitasi Produksi Fitofarmaka yang bertempat di Gedung “House of Wellness” BBSPJIKFK ; Pasar Rebo Jakarta Timur.        Pada acara puncak Peluncuran tersebut dilakukan prosesi penandatanganan prasasti penamaan Ruang Produksi Fitofarmaka, yang diberi nama “CENTHINI” oleh Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi. 

Nama “CENTHINI” diilhami dari salah satu nama karya sastra terbesar dalam kesusastraan Jawa Baru, berjudul “SERAT CENTHINI” (dalam aksara Jawa: ꦱꦼꦫꦠ꧀ꦕꦼꦟ꧀ꦛꦶꦤꦶ), atau juga disebut “Suluk Tambanglaras atau Suluk Tambangraras-Amongraga”.     Karya sastra ini, merupakan syair kesusteraan Jawa yang sungguh luar biasa.   Penulisannya dimulai pada hari Sabtu Pahing, tanggal 26 Muharram 1230 Tahun Hijriah,  atau 1742 Tahun Jawa (1814-1823).   Merupakan cerita kuno dalam bentuk tembang atau suluk yang merangkum segala ilmu dan “ngelmu” Jawa bahkan hingga seni hidup agar pendengarnya hanyut dalam kesadaran.    “SERAT CENTHINI” menghimpun segala macam Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Jawa, supaya tidak punah dan tetap terlestarikan sepanjang waktu, yang dapat menjadi refleksi dalam melihat kebudayaan masyarakat Jawa dengan penulisannya dikelompokkan menurut jenis lagunya.

Masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa banyak yang beranggapan bahwa “SERAT CENTHINI” merupakan sumber pembelajaran yang banyak membahas  seperti sejarah, pendidikan, astronomi, mistik, ramalan, pengobatan, hingga pembelajaran agama dan tasawuf, termasuk tentang seksologi, juga banyak membahas keilmuan lainnya, 

Pemilihan nama untuk salah satu ruangan di Gedung “House of Wellness” BBSPJIKFK dengan nama “CENTHINI” bermakna pada pengharapan yang terkait dari maha karya sastra “CENTHINI” sebagai sumber Ilmu Pengetahuan dari Budaya Jawa.      Nama “CENTHINI” diberikan kepada Ruangan Produksi Fitofarmaka, mengandung harapan agar dapat menjadi pusat tempat menghasilkan sumber informasi atau hasil karya penggunaan dan pemanfaatan bahan-bahan alam Indonesia (plasmanutfah) dalam rangka pengobatan atau untuk pemeliharaan Kesehatan manusia.    Bahkan saat ini, salah satu naskah di dalam “SERAT CENTHINI” telah dijadikan acuan bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam menerbitkan salah satu buku empirisnya.  

Dalam sambutannya, Doddy, selaku Kepala BSPJI KEMENPERIN, menyampaikan pernyataannya yang selaras dengan makna di atas, beli berharap pemanfaatan fasilitas ini dapat menjadi pusat untuk mendorong penguatan ketahanan kesehatan melalui peningkatan kemandirian Obat Nasional  oleh Pihak Swasta, BUMN, Industri Besar dan Kecil.      Di samping itu juga, Pihak Regulator Pemerintah seperti Direktorat Jenderal IKFT, Direktorat Jenderal IKM, Badan Pembangunan Sumber Daya  Manusia  Industri yang merupakan jajaran KEMEMPERIN ; Badan Pengawas Obat dan Makanan ;  dan Kementerian Kesehatan dapat memanfaatkan fasilitas ini dalam mendukung kebijakannya.     Khusus untuk BBSPJIKFK, Doddy manyampaikan harapannya sebagai berikut “Kami berharap Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi dan Kemasan dapat menjadi pusat kolaborasi seluruh stakeholder meliputi Academic, Business, Government, Community dan Innovator”. 

Pada kesempatan yang sama Kepala BBSPJIKFK, Muhammad Taufiq menyampaikan sebagai sambutannya, menginformasikan bahwa Peluncuran Ruang Produksi Fitofarmaka ini adalah bagian dari tahapan pengembangan Fasilitasi Fitofarmaka di BBSPJIKFK yang dimulai sejak Tahun 2021.   Beliau berharap pada tahun depan fasilitas ini dapat mulai digunakan untuk produksi sesuai dengan rencana.

“Kita telah menyelesaikan tahap pertama yaitu Pembangunan Gedung  di Tahun 2021-2022, dan sekarang tengah mengerjakan tahapan kedua yaitu instalasi peralatan produksi yang masih berjalan sesuai dengan jadwal di Tahun 2023 ini” ucap Muhammad Taufiq. 

Gedung Fasilitas Produksi Fitofarmaka yang diberi nama “House of Wellness” sebelumnya telah diresmikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara “Topping off Ceremony House of Wellness” pada tanggal 19 Agustus 2022.  Pembangunan Gedung ini menggunakan pendanaan SBSN (Sukuk Bunga Syariah Negara) dari Bank Syariah Indonesia, yang merupakan pemenuhan salah satu Kegiatan Prioritas KEMENPERIN untuk mendukung Program Prioritas Nasional.    Gedung yang terdiri dari empat lantai tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yaitu ; pengembangan produk, proses trial produk sebelum produksi skala komersial, pengujian produk, formulasi obat, pelatihan, dan sebagainya.     Selain itu juga akan menjadi tempat pengembangan “smart plant” sebagai proses produksi yang akan dipadukan dengan Teknologi 4.0.       Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi sarana pendukung industri Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).

Baca Juga:

 

Sebagai informasi, Obat Tradisional Indonesia dibagi menjadi tiga kriteria yaitu : Jamu ; Obat Herbal Terstandar (OHT) ; dan Fitofarmaka.      Jamu merupakan jenis Obat Tradisional (OT) yang paling sederhana, dimana pembuktian ilmiah atas khasiat dan keamanannya hanya didasarkan pada bukti-bukti secara empiris atau turun temurun.     Bahan baku yang digunakan juga tidak diwajibkan untuk dilakukan Standarisasi namun tetap harus memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.

Obat Herbal Terstandar (OHT) merupakan sediaan obat bahan alam atau OT yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di Standarisasi.    Sedangkan Fitofarmaka merupakan sediaan obat bahan alam atau obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di Standarisasi.

Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) merupakan sediaan obat bahan alam berupa ekstrak atau fraksi tanaman yang tumbuh di Indonesia, tanaman asli Indonesia atau tanaman yang pernah ditulis dalam buku-buku herbal Indonesia, dimana riset penemuannya dilakukan di Indonesia serta mempunyai data mekanisme kerja yang jelas, di produksi secara farmasetika modern dan telah memperoleh status sebagai Obat Herbal Terstandar atau Fitofarmaka. OMAI telah terbukti secara praklinis maupun klinis untuk penanganan ataupun terapi penyakit tertentu sehingga OMAI dapat digunakan untuk pengobatan pasien dengan merujuk pada Formularium Fitofarmaka. 

Untuk mendukung OMAI, pada tanggal 19 Mei tahun 2022, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Formularium Fitofarmaka berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor HK.01.07/MENKES/1163/2022 Tentang Formularium Fitofarmaka. Melalui Formularium ini, obat herbal yang sudah lulus uji klinis atau Fitofarmaka sudah dapat diresepkan pada dokter di pelayanan Kesehatan. 

Berdasarkan Antara (https://www.antaranews.com/berita/3436281/dokter-sudah-bisa-meresepkan-omai-fitofarmaka ; 19 September 2023 ; 11:25 WIB) ;  Dapat diketahui bahwa pada Mei 2022, Wakil Menteri Kesehatan dan Sekjen Kemenkes melaunching Formularium Fitofarmaka.    Disamping itu Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Ditjen. Farmalkes Kementerian Kesehatan, Agusdini Banun Saptaningsih, Apt. MARS., mengatakan Fitofarmaka juga sudah masuk dalam katalog elektronik pemerintah sehingga Para Dokter tak perlu ragu meresepkan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) Fitofarmaka kepada Pasien sebagai langkah pemanfaatan Fitofarmaka untuk Pelayanan Kesehatan.

Untuk diketahui juga, bahwa saat ini baru ada 22 Item Obat di Indonesia yang mempunyai izin Fitofarmaka.    Untuk mengisi kekosongan ini Gedung “House of Wellness” BBSPJIKFK dapat berperan menjadi tempat pusat pengembangan OMAI (untuk menjadi “CENTHINI” OMAI sesuai harapan pemberian nama) sehingga dapat menjadi kunci kemandirian Farmasi Nasional serta dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat yang saat ini mencapai 90 persen.      Selain itu OMAI juga dapat membantu perekonomian dari Petani tanaman obat herbal di Indonesia. [FS + TBS]

 

#ObatModernAsliIndonesia

#ObatHerbalTerstandar

#Fitofarmaka

#HouseOfWellness

#BBKFK_Cekatan

Share: